jump to navigation

Kontroversi “The Grand Design” Stephen Hawking September 15, 2010

Posted by ws.rudi in BOOK, FISIKA.
Tags: , , ,
trackback

Dalam buku The Grand Design yang terbit pada 9 September lalu di Inggris itu, Stephen Hawking meyakinkan bahwa “M-Theory”, sebuah bentuk dari string theory, bisa menjelaskan penciptaan alam semesta.

“Tidak perlu membawa-bawa Tuhan seolah-olah Ia yang memicu terciptanya alam semesta”, tulis Hawking.

Melalui bukunya “The Grand Design“, Stephen  Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton – dan juga pandangan Hawking sendiri – bahwa jagat raya termasuk Bumi terbentuk akibat campur tangan ilahi.

The Grand Design, Hawking sebetulnya telah menentang pendapatnya sendiri, dalam bukunya yang terbit pada tahun 1988, A Brief History of Time, Hawking menegaskan kepercayaannya akan campur tangan Tuhan dalam penciptaan alam semesta.

“Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap maka itu akan menjadi kemenangan besar dari nalar manusia. Untuk itu, kita harus mengetahui pikiran Tuhan,” tulis Hawking, pada saat itu.

Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos. Buku terbaru ini “The Grand Design“ ditulis Hawking bersama Leonard Mlodinow, fisikawan Amerika.

Bukan kali ini saja Hawking mengesampingkan konsep Tuhan dalam mengemukakan teorinya. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris, Channel 4, Juni lalu, Hawking mengaku tidak percaya bahwa ada Tuhan secara “personal”.

“Pertanyaannya adalah, apakah demikian caranya alam semesta mulai dipilih oleh Tuhan bagi alasan-alasan yang kita tidak bisa pahami, atau apakah itu ditentukan oleh suatu dalil ilmiah?” Saya percaya yang kedua,” kata Hawking saat itu dalam program acara “Genius of Britain.”

“Bila kalian mau, kalian bisa menyebut dalil-dalil ilmiah itu ‘Tuhan’. Namun bukan seperti suatu Tuhan yang personal yang bisa kalian temui dan kalian tanya,” lanjut Stephen Hawking.

Komentar»

1. Ron Krumpos - September 16, 2010

In “The Grand DesignStephen Hawking postulates that the M-theory may be the Holy Grail of physics…the Grand Unified Theory which Einstein had tried to formulate and later abandoned. It expands on quantum mechanics and string theories.

In my e-book on comparative mysticism is a quote by Albert Einstein: “…most beautiful and profound emotion we can experience is the sensation of the mystical. It is the sower of all true science. To know that what is impenetrable to us really exists, manifesting itself as the highest wisdom and most radiant beauty – which our dull faculties can comprehend only in their primitive form – this knowledge, this feeling, is at the center of all religion.”

E=mc², Einstein‘s Special Theory of Relativity, is probably the best known scientific equation. I revised it to help better understand the relationship between divine Essence (Spirit), matter (mass/energy: visible/dark) and consciousness (f(x) raised to its greatest power). Unlike the speed of light, which is a constant, there are no exact measurements for consciousness. In this hypothetical formula, basic consciousness may be of insects, to the second power of animals and to the third power the rational mind of humans. The fourth power is suprarational consciousness of mystics, when they intuit the divine essence in perceived matter. This was a convenient analogy, but there cannot be a divine formula.

ws.rudi - September 16, 2010

thx Ron for your Nice Analysis 🙂


Orang Baik Pasti Mau Kasih Komentar ^_^