jump to navigation

Temukan Pasangan Saat Karier Mapan Juli 28, 2010

Posted by ws.rudi in RELATIONSHIP.
Tags:
trackback

DENGAN segala hal yang sudah cukup stabil, waktunya bagi wanita melirik jenis hubungan yang lebih serius. Tidak ada lagi tempat untuk Mr Come-and-Go. Wanita pada usia ini, lebih mencari pria yang dapat dijadikan teman hidup. Dan, menemukannya bukan perkara mudah.

JANGAN langsung memutuskan untuk hidup sendiri, bila tak kunjung menemukan pasangan. Mencari pria tepat, memang sulit. Tapi, itu bukan alasan untuk menyerah! Punya wajah cantik dan memiliki karier mapan, tak menjamin jadi mudah dapat jodoh.

Susahnya menemukan pria yang sesuai dengan pilihan hati, membuat wanita akhirnya merasa bosan mencari pasangan. Langkah berikutnya mudah ditebak, mereka lebih memilih hidup melajang.

“Saya selalu saja gagal menemukan seorang pria, meski tiap akhir pekan clubbing. Cukup sudah saya mencari!” Keluh Lia, 31 tahun. Boleh saja untuk hidup sendiri, tapi jangan sampai Anda terjebak dalam dating dead zone.

Ini adalah suatu masa di mana wanita merasa muak untuk berkencan. Alih-alih mencari Mr Right, Anda bahkan merasa malas untuk curicuri pandang ke arah pria. Umumnya hal ini dialami banyak wanita menjelang usia 30 tahun.

“Untuk berbagai alasan, wanita yang sukses dan terpelajar, biasanya cenderung menemui kesulitan untuk bertemu pria,” kata Barbara Dafoe Whitehead, PhD, Penulis Why There Are No Good Men Left. Ayo, cari tahu penyebab fase ini, dan temukan pria Anda.

Kebutuhan Berubah.

Ingat, saat Anda berada diawal usia 20 tahun, kisah cinta bukan perkara utama. Pada saat itu, keinginan untuk bersenang-senang dan meniti karier mendapat prioritas tertinggi. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai pengalaman berharga didapat. Kematangan emosi juga mulai mengambil alih minat Anda.

Saat itu, Anda sudah lelah hanya untuk sekedar mencari kesenangan, dan karier juga sudah mantap. Kebutuhan akan rasa cinta memenuhi benak Anda kembali.

Tentu dengan segala hal yang sudah cukup stabil, waktunya bagi wanita melirik jenis hubungan yang lebih serius. Tidak ada lagi tempat untuk Mr Come-and-Go. Wanita pada usia ini, lebih mencari pria yang dapat dijadikan teman hidup. Dan, menemukannya bukan perkara mudah.

Kriteria Tinggi

Berdasarkan berbagai pengalaman hidup, pandangan Anda terhadap pria pun berubah. Anda sudah dapat menilai berbagai tipe pria, dan membuat standar untuk memilihnya. Semakin dewasa, semakin banyak juga yang diharapkan dari calon pasangan.

Anda mulai menghapus dalam benak, rekan pria yang belum jelas pekerjaannya. Konsentrasi Anda hanya tertuju kepada para pria yang sudah mapan, dan bersifat dewasa.

“Semasa kuliah, saya suka dengan pria-pria pemain band. Tapi, sekarang saya lebih memilih pria yang bekerja di kantor, untuk dijadikan teman hidup,” Kata Kartika, 29 tahun.

Untuk memperburuk keadaan, tingkat pendidikan wanita pun sudah setaraf atau lebih tinggi dibanding kaum pria.

“Wanita masih merasa ragu, untuk berkencan dengan pria yang status sosialnya lebih rendah dengan mereka,” lanjut Linda Waite, Profesor Sosiologi dari University of Chicago.

Hal tersebut hanya menjadikan pilihan jadi lebih sempit, dan meruncingkan persaingan di antara para wanita sendiri. Sebagai wanita aktif yang memiliki banyak aktivitas, terkadang waktu sebanyak 24 jam tak cukup. Serangkaian agenda rapat, dan acara keluarga pada akhir pekan, terasa sangat seakan tak ada habisnya.

Akhirnya, banyak wanita lebih memilih melakukan hal lain, daripada membuang waktu untuk kencan yang tak jelas arahnya. Tanpa disadari, bisa jadi Anda malah membuang kesempatan untuk bertemu Mr Right!. (cosmo)

SRIWIJAYA POST
Minggu, 7 November 2004

Komentar»

1. vivi - Januari 14, 2014

hai..aku Vivi.aku 37 tahun,janda beranak 1.aku pengusaha.yaa…walaupun belum
jadi
milyuner,banyak orang bilang aku janda kaya.aku mencari seorang pria baik2 untuk
dijadikan
suami.apapun keadaannya aku terima dengan ikhlas,asalkan dia setia,mencintai
aku dan menyayangi
anaku.bila ada pria yang serius,hubungi aku di nomor hape 089606567271.dan
tanda dari orang yang
serius adalah langsung menelepon,tidak smsan kaya anak muda.

2. Nur Wachidin Akbar - Mei 5, 2014

aku mengimpikan seorang janda kaya, yg mau menikah dgn ku dan setelah menikah kami membuat usaha yg di kelola bersama atas nama janda itu atau anak bawaannya atau anak hasil hubungan ku dgn nya, namun modal awal dari janda tersebut, yg akan di sahur dalam tempo 2 tahun, lalu janda itu harus tinggal di rumah ku pribadi yg dia renov, agar layak untuk kami dan anak bawaan masing masing, untuk design rumah aku yg menentukan, semua yg di mulai dari awal segala finansial janda itu yg tanggung hingga aku bisa menafkahkan lahiriah serta kebutuhan tersier, seperti bepergian keluar daerah maupun luar negeri, dan yg paling penting janda itu harus punya prinsip bahwa ia tak akan pernah mencintai manusia namun hanya mencintai yg maha kuasa atas nyawa nya, suami nya adalah sebagai perantara mengabdi, melayani, dan memberikan segala nya agar kelak ia menemui tuhan di surga, tanpa mampir di neraka, jadi cintailah tuhan mu dalam menjalin hubungan rumah tangga, pasti jauh dari galau dan stress.


Orang Baik Pasti Mau Kasih Komentar ^_^