jump to navigation

Jalan Pintas Merasakan Kebahagiaan Juli 29, 2010

Posted by ws.rudi in LAW OF ATRACTION.
Tags:
trackback

Kalo ditanya hal pertama yang benar-benar ingin Anda rasakan dalam hidup ini;

  1. Kekayaan
  2. Kesuksesan
  3. Kebahagiaan
  4. Popularitas

mana yang akan Anda pilih terlebih dulu dari option diatas?

baiklah .. setelah Anda pilih jawaban Anda saya ingin bertanya kepada Anda;

“Sudah yakin dengan jawaban Anda?”

“Coba Anda pikirkan lagi jawaban Anda!”

OK, sekarang jika Anda bertanya kepada saya jawaban mana yang akan saya pilih terlebih dulu; saya akan menjawab “Saya pilih No.3 > Kebahagiaan”

Disini saya tidak akan mendiskusikan benar atau tidaknya jawaban Anda dan saya. Tapi saya ingin mengajak Anda mengupas tuntas ‘mengapa demikian’, mengapa ‘kebahagiaan’ lebih utama dari ‘kekayaan’, ‘kesuksesan’ dan ‘popularitas’ ..?

Jika ‘kekayaan’, ‘kesuksesan’ atau ‘popularitas’ lebih diutamakan sebagai perasaan awal yang ingin dirasakan, belum tentu (saya katakan belum tentu lho .. ) yang namanya ‘kebahagiaan’ itu benar-benar dapat dirasakan juga untuk jangka waktu yang lama (Long-Term).

Namun jika kebahagiaan dipilih sebagai perasaan awal yang ingin dirasakan maka kesuksesan, kekayaan dan popularitas akan dapat diraih juga nantinya.

Kebahagiaan merupakan modal awal yang dominan untuk menarik semua hal-hal yang sangat kita inginkan dalam hidup ini atau bisa juga Anda sebut sebagai Impian Hidup yang sangat di-idam-idam akan terwujud dalam hidup.

Kebahagian disini adalah kebahagiaan yang bersumber pikiran positive dalam menyingkapi segala permasalahan hidup sehari-hari.

Karena untuk merasa benar-benar bahagia dalam hidup ini diperlukan kepiawaian mensyukuri keadaan kita saat ini. Yaitu keadaan diri, lingkungan, finansial/keuangan, dan keadaan sosial.

Dan untuk merasakan syukur, kita harus benar-benar memahami arti sesungguhnya dari ucapan: “Terima Kasih”

Terima kasih yang dimaksud disini bukan hanya sekedar ucapan penghias, namun adalah suatu ucapan yang apabila diucapkan maka akan menggetarkan hati Anda sendiri. Ucapan yang melunakkan hati Anda.

Saya akan kemukakan dua contoh keadaan dimana Anda akan mengucapkan terima kasih.

Keadaan Pertama:

Ketika Anda sedang tergesa-gesa tanpa Anda sadari alat tulis Anda terjatuh, lalu ada seseorang mengambilkan, mengejar Anda dan mengembalikan alat tulis tersebut kepada Anda.

Anda akan ucapkan ‘terima kasih’ pada orang itu bukan? Ok, bayangkan perasaan Anda saat Anda mengucapkan kalimat: “terima kasih” dan simpan perasaan itu dalam memory Anda.

Keadaan kedua:

Ketika Anda sedang berdiri ditepi jalan tiba-tiba ada sepasang tangan dengan kasarnya menarik lengan Anda sehingga Anda jatuh terpuruk kebelakang bersamanya. Lalu terjadi luka lecet pada tubuh Anda saat terjatuh tadi.

Anda memandang orang tersebut dengan geram, lalu orang tersebut menunjuk ke tepi jalan tempat Anda berdiri sebelumnya. Anda melihat sebuah truk terjungkal tepat di tempat Anda berdiri tadi. Anda baru menyadari sesuatu, Anda menyadari orang tadi telah menyelamatkan nyawa Anda.

Namun saat Anda menoleh kembali ke orang yang telah menyelamatkan Anda, orang tersebut sudah berlalu begitu saja tanpa Anda sadari.

Apa yang Anda akan ucapkan kepada orang tersebut jika Anda dapat berjumpa lagi dengannya? Ya .. tentu saja Anda akan ucapkan ‘terima kasih’ bukan. Ok, bayangkan perasaan Anda saat Anda mengucapkan kalimat: “terima kasih” dan simpan perasaan itu dalam memory Anda.

Baiklah, … dari dua keadaan diatas Anda tentunya dapat membedakan perasaan Anda saat mengucapkan ‘terima kasih’.

Pada keadaan kedua Anda benar-benar telah mengucapkan ‘terima kasih’ dengan makna yang sesungguhnya. Nah ‘terima kasih’ inilah yang saya maksud akan membawa Anda ke perasaan bersyukur yang sejati yang membuat Anda merasakan rasa ‘bahagia’.

Intinya:

“Jika Anda mensyukuri sesuatu, maka Anda akan terus menarik sesuatu yang Anda syukuri tersebut kedalam hidup Anda dan Anda akan langsung mendapatkan bonusnya, yaitu kebahagiaan”

“Jika Anda mengucapkan ‘terima kasih’ dengan makna yang sesungguhnya untuk suatu hal yang kecil atau dianggap sepele oleh kebanyakan orang, maka sebagian besar waktu Anda akan dipenuhi perasaan bahagia dan Anda bermanfaat bagi orang lain”

Saya sering menyebutnya dengan ungkapan “Tiap detiknya adalah Surga” pada workshop yang telah saya adakan dikalangan teman-teman saya.

Komentar»

1. Yolis - Agustus 1, 2010

aku juga milih kebahagian yang paling utama 😀

2. cahyono - April 13, 2012

terima kasih sebanyak-banyaknya atas artikelnya

3. danu - Agustus 9, 2015

sangt menginspirasi sy..


Orang Baik Pasti Mau Kasih Komentar ^_^